Jumat, 22 Juli 2011

Seribu Tangan Cinta

12899147591192922452


Aku masih ingat, ketika senja itu kau datang padaku
Dalam hujan dan basah, kau dekap erat tubuhku
Tak ada jengkal sedikitpun antara aku dan kamu
Bibirmu mengatup membiru
sedang matamu memerah saat itu
Gumpalan darah membeku
Melekat di sendi-sendi tubuhmu
seakan ingin ikut bernyanyi bersama rintikan hujan lebat saling berburu



Kau terseok oleh derita masa lalumu
Kau lumpuh ketika itu
Kau tengadahkan tanganmu,
 Mengharap kembalinya kasih dariku
 Kau tergeletak layu dipangkuanku.
Kau menghiba kala itu



Aku diam, bukan sengaja bungkam.
 Namun, aku hanya ingin mengikuti coretan demi coretan lukisan yang ingin engkau torehkan disetiap kisah pagi itu.



 Kebersamaan denganmu bukan hanya sekedar impian dan angan
Percayalah,
Jika memang benang merah  telah terlilit pada alur nadi kita
Biarkan saja Tangan Tuhan yang lebih berperan untuk mengatur setiap kisah ini
Biarkan......





Hong Kong- 210.41
16 November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar