Dijembatani
oleh Serving Islam Team Hong Kong, Dompet Dhuafa Hong Kong (DD-HK), turut berbagi dengan menyerahkan Buku tuntunan
belajar mengaji Iqro dengan para Mualaf dari Filippina yang berada di Hong
Kong. Ahad (10/3), acara yang digelar di
Stanley itu dirangkai dengan suasana yang santai serta kekeluargaan. Acara out door yang merupakan rangkarain rutin
bulanan dari kelas Serving Islam Team HK tersebut di hadiri oleh para murid
yang sebagian besar Mualaf. Tidak hanya
dari Filippina saja, tetapi mereka juga
berasal dari India, Mesir, Pakistan, Afrika,
dan juga Arab.
“ Thank
you so much. What wonderful blessings of Allah. May Allah grant us all what is best for us in this life and hereafter!" Disampaikan dengan
rasa haru oleh seorang Mualaf, setelah penerimaan beberapa exlempar Buku
tuntunan mengaji Iqro.
Memasuki
waktu dzuhur, kemudian acara berpusat menuju Masjid. Karena Masjid Stanley berada di lingkungan dalam Penjara Stanley,
jadi tidak semua orang dapat masuk serta mengakses tempat ini secara bebas. Hanya orang-orang tertentu yang sudah
mempunyai izin yang dapat masuk ke lingkungan Masjid. Suasana Masjid yang
bersih dan tenang semakin menambah hikmad para jamaah untuk melaksanakan solat
dzuhur berjamaah. Setelah melaksanakan solat dzuhur berjamaah, acara berlanjut dengan
bimbingan gerakan solat lima waktu yang dipimpin Brother Wael Ibrahim dari
Serving Islam Team Hong Kong.
Antusias
yang luar biasa nampak dari beberapa Mualaf. Penjelasan tentang solat tidak
hanya melalui teori saja, namun langsung dilakukan dengan melakukan praktek
bersama. Dimulai dari posisi disaat kita berdiri diantara jamaah, berlanjut dengan keselarasan posisi
barisan atau shaf. Kemudian di awali
dengan niat, takbiratul ihrom, gerakan
ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, serta posisi yang benar menurut Islam
ketika kita melakukan pergerakan posisi dari sujud ke tahiyat akhir. Hingga berakhir dengan gerakan salam.
Setelah melaksanakan praktek solat,
kemudian sesi tanya jawab pun tak luput dari antusias para Mualaf. Berbagai hal yang masih belum dimengerti
benar, ditanyakan oleh mereka dengan rasa ingin tahu yang luar biasa. Acara ditutup dengan doa serta ramah tamah
sebentar. Keindahan silaturahmi dalam Islam sangat nampak terasa. Tidak
mengenal kulit, bahasa, serta asal muasal kebudayaan yang sangat jauh berbeda. Mereka bersatu dengan keselarasan damai tanpa membeda.
Semua seakan sirna dengan satu kata, yakni Islam.
Islam itu damai. Namun masih banyak orang yang belum benar-benar memahaminya... Tugas kitalah memberikan pengertian dan pemahaman buat mereka...
BalasHapus