Rabu, 15 Mei 2013

Berbagi Bersama Mualaf Filippina





Dijembatani oleh Serving Islam Team Hong Kong, Dompet Dhuafa Hong Kong (DD-HK),  turut berbagi dengan menyerahkan Buku tuntunan belajar mengaji Iqro dengan para Mualaf dari Filippina yang berada di Hong Kong.  Ahad (10/3), acara yang digelar di Stanley itu dirangkai dengan suasana yang santai serta kekeluargaan. Acara out door yang merupakan rangkarain rutin bulanan dari kelas Serving Islam Team HK tersebut di hadiri oleh para murid yang sebagian besar Mualaf.  Tidak hanya dari Filippina saja, tetapi  mereka juga berasal  dari India, Mesir, Pakistan, Afrika, dan juga Arab.



“ Thank you so  much. What wonderful blessings of Allah. May Allah grant us all what is best for us in this life and hereafter!" Disampaikan dengan rasa haru oleh seorang Mualaf, setelah penerimaan beberapa exlempar Buku tuntunan mengaji Iqro.
Memasuki waktu dzuhur, kemudian acara berpusat menuju Masjid.  Karena Masjid Stanley  berada di lingkungan dalam Penjara Stanley, jadi tidak semua orang dapat masuk serta mengakses tempat ini secara bebas.  Hanya orang-orang tertentu yang sudah mempunyai izin yang dapat masuk ke lingkungan Masjid. Suasana Masjid yang bersih dan tenang semakin menambah hikmad para jamaah untuk melaksanakan solat dzuhur berjamaah. Setelah melaksanakan solat  dzuhur berjamaah, acara berlanjut dengan bimbingan gerakan solat lima waktu yang dipimpin Brother Wael Ibrahim dari Serving Islam Team Hong Kong.



Antusias yang luar biasa nampak dari beberapa Mualaf. Penjelasan tentang solat tidak hanya melalui teori saja, namun langsung dilakukan dengan melakukan praktek bersama. Dimulai dari posisi disaat kita berdiri diantara  jamaah, berlanjut dengan keselarasan posisi barisan atau shaf. Kemudian di awali dengan  niat, takbiratul ihrom, gerakan ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, serta posisi yang benar menurut Islam ketika kita melakukan pergerakan posisi dari sujud ke tahiyat akhir.  Hingga berakhir dengan gerakan  salam.


 Setelah melaksanakan praktek solat, kemudian sesi tanya jawab pun tak luput dari antusias para Mualaf.  Berbagai hal yang masih belum dimengerti benar, ditanyakan oleh mereka dengan rasa ingin tahu yang luar biasa.  Acara ditutup dengan doa serta ramah tamah sebentar. Keindahan silaturahmi dalam Islam sangat nampak terasa. Tidak mengenal kulit, bahasa, serta asal muasal kebudayaan yang sangat jauh berbeda.  Mereka bersatu dengan keselarasan damai tanpa membeda. Semua seakan sirna dengan satu kata,  yakni Islam. 

1 komentar:

  1. Islam itu damai. Namun masih banyak orang yang belum benar-benar memahaminya... Tugas kitalah memberikan pengertian dan pemahaman buat mereka...

    BalasHapus