Jumat, 20 Juli 2012

Mau dimanapun Tempatnya, Ramadhan Tetap Ada di Hati Kita.



Foto: Karya  Sinna Hermanto


Funying Cai Kai. Selamat datang Puasa. Welcome Ramadhan.


Memasuki akhir  minggu ke-tiga  di bulan Juli ini adalah hari yang sangat istimewa. Bagi saya sendiri, ataupun mereka yang memang mempunyai perasaan yang sama seperti yang saya rasakan.  Hari yang  mengawali setiap perubahan pada setiap insan. Untuk lebih baik, untuk lebih bisa memanfaatkan sedetik waktu yang bergulir agar senantiasa menjadikannya sebagai tambahan ibadah.


Informasi dari minggu-minggu lalu yang saya dapatkan , ialah kebingungan yang penuh praduga. Perbedaan hari awal tentang puasa ramadhan memang tak hanya terjadi di tanah air saja. Menurut informasi yang tersebar, KJRI Hong Kong memutuskan untuk mengawali shalat taraweh pada 19 Juli, atau malam Jumat. Jadi puasa ramadhan akan dimulai pada hari Jumat. Tetapi informasi yang lain, yakni Islamic Union of Hong Kong, akan mengawali puasa ramadhan pada 21 Juli 2012, yakni hari Sabtu.

Memanfaatkan fasilitas komunikasi facebook, akhirnya saya memperoleh kepastian berikutnya tentang keputusan hari pertama kapan puasa ramadhan akan dimulai untuk negara Hong Kong.  Informasi terbaru dari Islamic Union of Hong Kong, hasil sidang Isbath atau ijma' ulama Hong kong pukul 20.00 (pada hari kamis) ,sesuai hisab dan ru'yatul hilal memutuskan awal ramadhan di Hong Kong jatuh sabtu, 21 Juli 2012.  Jadi, awal ramadhan ini sama dengan keputusan Pemerintah Indonesia yang menetapkan masuknya bulan Ramadhan 1433 Hijriah adalah pada hari Sabtu.


Ah, alhamdulillah lega rasanya mendengar kabar yang mencerahkan ini.

Oh ya, mau narsis sedikit di lapak ini ya. Hehe. Tahun ini adalah tahun ke-tujuh saya menjalankan ibadah puasa di Hong Kong. Perbedaan yang sangat mencolok tentunya, sangat terasa jika kita mengambil perbandingan kondisi dengan pelaksanaan puasa di tanah air. Tetapi, menurut saya sendiri, perbedaan kondisi tersebut bukanlah sebuah hal yang menjadi beban. Justeru sebaliknya, kita berlakukan saja kondisi ini sama layaknya ketika kita di tanah air. Bahwa sesungguhnya pelaksanaan ibadah puasa itu bukanlah tergantung dari tempat serta kondisi di mana kita tinggal. Tetapi semua itu ada di sini. Di hati kita. Di kepercayaan dan keimanan kita. Jadi kenapa harus dijadikan beban?


Dan sudah dapat dipastikan, jika pelaksanaan puasa tahun ini akan berlangsung seperti tahun-tahun yang lalu, ataupun seperti enam tahun yang lalu. Summer. Musim panas dengan terik matahari yang terasa menyayat lapisan-lapisan kulit serta dahaga adalah masih sama. Dan juga kondisi kerja yang mungkin juga akan tetap sama. Tak ada toleransi untuk kita yang sedang berpuasa. Setidaknya anggap saja  ini adalah ujian kita. Ujian di mana kita akan belajar untuk berlaku jujur terhadap diri sendiri. Sebenarnya tujuan kita berpuasa itu apa?


Marhabban Ya Ramadhan. Semoga setiap detik lelah yang kita perjuangkan jauh dari keluarga ini akan mendapatkan balasan dari-Nya. Terhitung sebagai ibadah, Insy Allah.


Mohon maaf lahir dan batin untuk semua khilaf-khilaf diri ini. Semoga ramadhan ini dapat melunakkan hati kita. Membawa hikmah dalam setiap langkah yang kita kayuhkan.  Wallahu’allam.



Ani Ramdhan
5.50 PM/ 20.07.2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar