![]() |
Foto: Ani Ramdhan |
Dompet Dhuafa Hong Kong bekerja
sama dengan UNIMIG (Union Migrant
Indonesia ) menggelar
acara “BMI Bicara Masa Depan”, Minggu 6 Mei 2012 di Tin Hau Art Center – Tin
Hau.
Dalam acara tersebut turut menghadirkan
narasumber di antaranya, H.M.
Martri Agoeng (Angota DPR RI Komisi 9), Muhammad Iqbal (Presiden UNIMIG),
Sumiati dari Komunitas Migran Indonesia (KOMI), dan Sringatin dari Indonesian
Migrant Worker Union (IMWU). Selain itu,
tampil pula Utami dari GOLPINDO (Gabungan Olah Raga Putri Indonesia), Endang
(perwakilan Organisasi Muslim Buruh Migran Indonesia di Hong Kong dari POSMIH),
Susie Utomo (Forum Lingkar Pena Hong Kong), Pewarta BMI HK, serta bertugas
selaku moderatornya ialah Bustomi.
Setelah sambutan mengawali acara, yang di buka oleh General
Manager Dompet Dhuafa Hong Kong (GM DDHK), Ustadz Ahmad Fauzi Qosim , kemudian berlanjut dengan sambutan dari
beberapa narasumber.
Memasuki sesi tanya jawab, para audience sangat bersemangat untuk tidak melewatkan
kesempatan ini. Beberapa pertanyaan tentang KTKLN, hak libur, gaji underpay serta perlindungan hak-hak selama pra
pemberangkatan, masa kerja dan setelah pulang ke Indonesia mengalir deras. Hal ini membuktikan
bahwa selama ini masih banyak permasalahan
pelik yang menjadi bagian dari BMI. Baik itu yang sudah tercover atau belum.
“Kami mengharap, jika nantinya DPR akan
membuka komunikasi dua arah, di antara BMI langsung dengan Pemerintah. Di mana
hal ini untuk menghindari manipulasi berita yang terjadi di lapangan.” Harapan
Susie Utomo kepada H.M Martri Agoeng, selaku perumus RUU Perubahan terhadap UU 39/2004 tentang
Perlindungan dan Penempatan TKI di Luar Negeri.
Dalam kesempatan yang sama, diresmikan pelantikan pengurus
UNIMIG Indonesia-Hong Kong oleh Presiden UNIMIG. Di mana,
UNIMIG sendiri sudah mempunyai perwakilan di beberapa Negara. Malaysia,
Singapura, Taiwan dan Arab Saudi. Terpilih sebagai ketuanya ialah Pujiatun
(Anggota Advokasi LPAM DDHK). Dengan
berserikat, diharapkan wawasan BMI semakin luas, sehingga dapat meminimalisasi
setiap permasalahan yang mungkin terjadi.
Dimuat Majalah Iqro Hong Kong Edisi Juni 2012. ***AR***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar