Selasa, 22 Juli 2014

BHSI HK Salurkan Sumbangan ke Gaza




Gambar dari Google

Berangkat dari usulan member BHSI ( BMI Hong Kong Sadar Investasi ) yang disampaikan melalui inbox Facebook dan juga Whatapp kepada Victor founder BHSI HK, maka dengan dasar kemanusiaan, komunitas BHSI HK melakukan penggalangan dana dengan tujuan untuk membantu meringankan penderitaan masyarakat Palestina di Gaza yang saat ini sedang terlibat konflik bersenjata dengan Israel."

"Selain membantu dengan doa, kami juga ingin melakukan sesuatu untuk saudara kita di Gaza", ungkap salah satu donatur. 



Penggalangan dananya tersebut dilakukan selang waktu dua minggu, yakni tanggal 13 Juli sampai 20 Juli 2014, berikut saya sampikan perincian perolehan dana sumbangan yang terkumpul dari member BHSI Hong Kong dan Taiwan :

1. 13 Juli 2014 terkumpul dana = 2.440 HKD +401.500
2. 20 Juli 2014 terkumpul dana = 1.210 HKD

Total dana yang terkumpul adalah 3.650 + Rp 401.500 = Rp 5.858.250


Bukti transaksi penyaluran dana Gaza 



Sesuai kesepakatan bersama, keseluruhan dana yang terkumpul selama dua minggu tersebut sudah ditransaksikan pada hari ini, 23 Juli 2014 melalui akun Bank yang resmi dibuka oleh Lembaga resmi Palang Merah Indonesia ( PMI ) sesuai rilis yang diterima detik.com, Jumat 11 Juli 2014, bahwa PMI membuka tiga rekening Bank Mandiri, BCA, BRI bagi dermawan yang berniat untuk menyumbang warga Gaza. 


Terimakasih kepada teman-teman donatur BHSI Hong Kong dan Taiwan, semoga sumbangan ini menjadi bentuk sedekah kita semua di bulan Ramadhan. Bermanfaat buat saudara kita di Gaza. Semoga doa-doa tulus dari kita semua dapat menjadi kekuatan bagi saudara kita di Gaza. ***Ani Ramdhan ***

Senin, 21 Juli 2014

Bukber Bersama BHSI



Tumpengan di BHSI

Tradisi buka bersama seluruh member Reksadana BHSI ( BMI Sadar Ivestasi ) HK, dan terbuka untuk umum menjadi agenda rutin tahunan Bos Victor, begitu ia disapa, founder group BHSI HK. Victor menyelenggarakan buka puasa bersama ini untuk yang ke empat kalinya, di mulai semenjak awal mula berdirinya group tersebut pada tahun 2011 lalu.


“Untuk merajut kembali tali  silaturahmi sesama member BHSI ataupun teman BMI lainnya, agar rasa kebersamaan dan kekeluargaan semakin hari semakin erat”, ungkapnya.
Ngabuburit di BHSI sambil nggosipin aset! yeee!
Ada juragan Nasa mbakyu Sumi, Mbakyu Awina Asih, Mbk Ujiex, Kak Yona dll


Puasa pada hari pertama tahun ini nampak begitu spesial, karena bertepatan juga pada hari Minggu, di mana teman-teman mendapatkan hari bebasnya setelah bekerja seminggu penuh. Nampak rona-rona bahagia terlihat dari wajah-wajah teman BHSI pada sore itu, puasa hari pertama serta buka puasa pada hari pertama, dilaksanakan dengan puluhan teman-teman BHSI HK yang sudah seperti saudara sendiri di tanah rantau ini.  Sembari ngabuburit di BHSI, Apalagi yang dibincangkan, kalau sudah satu Investor Reksadana bertemu dan berkumpul sesama Investor Reksadana lainnya. Yakni, perbincangan tidak akan jauh dari perkembangan tentang aset yang selama ini mereka kelola dari gaji bulanan.  Luar biasa, saya sangat salut dengan semangat dan disiplin  mereka akan kesadaran dan tujuan mereka menempuh jarak yang sangat jauh, meninggalkan keluarga tercinta dengan waktu yang terhitung lama. Tidak ketinggalan, saya sering mendengar cita-cita dan harapan, serta mimpi tentang masa depan yang lebih baik suatu saat nanti, tentu sekarang jalan satu-satunya adalah dengan mengelola aset melalui kendaraan investasi dengan sebaik mungkin.




Kegiatan buka bersama alias bukber ini tidak melulu hanya dilakukan oleh sesama member BHSI HK yang sudah menjadi bagian dari gabungan Investor BHSI HK, tetapi Victor juga mengundang beberapa teman yang tergabung dalam organisasi lainnya.  Semisal pada 9 Juli lalu, ia mengundang simpatisan dari pendukung pasangan Capres- Cawapres 2014 nomor urut 2, Jokowi – JK sebagai bentuk syukur karena telah usainya masa kampanye dan telah berlangsungnya Pemilu. 


Menunggu buka, yuuk narsis bareng !



Kemudian, pada minggu berikutnya 13 Juli 2014, Victor juga turut mengundang teman-teman perwakilan dari organisasi Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) Cabut UU 39/2004 dan Persatuan BMI Tolak Ovecharging (PILAR). Berlanjut pada minggu ke empat pelaksanaan buka bersama di rumah Victor ( Markas BHSI ), mengundang teman-teman perwakilan dari Majalah Iqro HK dan juga teman-teman perwakilan dari komunitas pecinta Biola, Victoria Biola Under Bridge (VBUB), walaupun ada sebagian yang tidak bisa datang karena padatnya kesibukan pada komunitas masing-masing.

Bareng kakak-kakak yang keren dari JBMI & PILAR



Bulan Ramadhan benar-benar kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan Ramadhan adalah kesempatan menuai pahala melimpah. Banyak amalan yang bisa dilakukan ketika itu agar menuai ganjaran yang luar biasa. Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma, snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi lading pahala. Dan juga masih terlalu banyak cara yang dapat kita lakukan untuk berbagi dengan yang lain.  Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewat. *** Ani Ramdhan***

Senin, 04 November 2013

Belajar Dari Setiap Kehilangan

Foto Pribadi

Catatan lama yang terselip di file tak karuan ini baru sempat saya publish :)


Jumat subuh minggu lalu kurasakan sangat berbeda. Kebiasaan mencarai HP setelah bangun tidur, kemudian mantengin beberapa status di beranda Facebook sebelum subuh merupakan salah satu caraku agar ngantuk dan malas segera menghilang. Perasaan kaget serta tidak percaya itu datang seperti mimpi. Seorang teman Wartawan yang bekerja di salah satu Media besar di Jakarta membuat status sekitar dua jam yang lalu; innalillahi wainna illaihi rojiún, Uje…


Aku yang masih belum begitu sadar dari rasa kantuk, segera terperanjat. Apakah aku yang bermimpi. Atau temanku ini yang salah bikin status. Segera ku cari-cari tiket pengajian Ustad Jefry Al-Buchori yang rencanannya akan aku hadiri pada minggu ini. Ha, benarkah? Bukankah beliau ini masih muda? Bukankah beliau minggu ini akan mengisi tausyiah di Hong Kong? Detak jantungku semakin berlari tanpa bisa aku kendalikan. Jemariku bergetar di atas layar HP ketika  mencari kebenaran berita itu. Innalillahi wainna illaihi rojiún, ternyata tidak  ada yang salah. Dia telah pergi. Kecelakaan itu telah Allah takdirkan sebagai alasan kepergiannya. Pagi itu menjadi subuh yang sangat berbeda buatku. Larut dalam sujud serta linangan air mata.  Di atas sajadah itu aku merasa sangat takut. Ya Allah, semua akan kembali padamu. Tak ada kepastian tentang apa yang akan terjadi di hari esok dan kemudian hari.



Jumat itu menjadi Jumat berkabung. Rasa kehilangan menyusup pada setiap relung hati. Tidak hanya keluarga saja yang merasa telah di tinggal pergi. Seluruh portal pemberitaan on line menjadikan kepergian Ustadz yang dikenal gaul itu menjadi headline. Pembahasan penyebab kecelakaan hingga latar belakang kehidupan personal dari Uje seakan menjadi magnet tersendiri. Air mataku menetes, dadaku terasa sesak sekali. Foto-foto yang tersebar di internet itu seakan menyuruhku untuk segera bercermin. Menjadi pengingat tentang siapa aku. Dan apa yang akan menjadi tujuanku dalam hidup ini? Ya Allah, ribuan orang menangisi kepergian beliau. Ribuan orang menshalatkan beliau. Ribuan orang membacakan doa Al-fatihah pada beliau. Menggemakan nama-nama Besar Allah, memintakan ampunan atas segala dosa dan khilaf beliau. Bagaimana dengan kematianku nanti? Bagaimana jika aku nanti meninggal di sini, di saat aku masih jauh dari keluargaku? Bagaimana Ya Allah?  Banyak pertanyaan yang berkecamuk di benakku. Banyak pertanyaan yang akhirnya hanya terjawab di atas sajadahku. Di shalat dan doaku. Di sebuah kepasrahan, aku hanya bisa meminta dan menangis. Terlalu banyak alasan, sehingga lalai lebih sering menjadikan diriku menjauh pelan dari-Nya selama ini.



Tentang kematian, dia memang adalah sebuah kepastian. Sesuatu yang akan datang dengan paksa, tak mengenal usia. Tanpa harus bertanya dahulu sudahkah kita siyap terhadap kedatangannya? Banyak orang yang berpendapat dapat memutar kembali waktu karena penyesalan, sampai hanya itu yang tinggal di benak mereka. Sampai penyesalan menggerogoti jiwa mereka. Sampai lama-kelamaan, mereka mati bersamannya. Penyesalan, sama seperti hidup. Sama seperti kenangan. Adalah hal yang sangat mengerikan. Mendadak aku teringat perbincangan seseorang di waktu yang belum lama ini; Ah, sudahlah nanti saja tobatnya. Kalau kita sudah pulang ke Indonesia. Kalau umur kita sudah tua. Mumpung sekarang kita bisa, jadi ya harus di buat senang-senang sepuasnya, kenapa kok di sia-siakan! Astagfirullah hal’adzim.





Ya Allah, aku memang tidak mengenal secara dekat siapa Ustad Jefry,  tetapi jujur saja, aku mendapatkan hikmah yang luar biasa dari kepergian beliau. Aku menyadari masih terlalu banyak kekuaranganku di masa lalu. Masih terlalu sedikitnya amal ibadahku yang kelak akan aku jadikan ia sebagai pertolonganku. Cukuplah kematian sebagai pelembut hati, pengucur air mata, pemisah dengan keluarga dan sahabat,  serta pemutus angan-angan.  Allahumma Ya Allah, hamba mohon hidup selalu dalam hidayah-Mu, dalam ketaqwaan, dalam kemampuan. Allahumma Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba yang Kau ikhlaskan, berilah rizki teragung dengan sifat ikhlas di hati, pikiran, dan amal hamba. Sucikan diri hamba dari sombong, riya, ujub, dan semua penyakit hati. Amin. ***Ani Ramdhan***

Senin, 20 Mei 2013

Life and Loving Your Self



This pic was taken while i across the road in Tsuen Wan three years ago. This man is one of my inspiration in life to loving my self better. I've done one article in my own blog also because his passion. I've learned, at the the time, my life just seemed too complete. And maybe we have to break everything to make something better out of ourselves. Even pain can be teacher! 

Selamat Menempuh Hidup Baru

Foto: https://www.facebook.com/Ani310779?ref=tn_tnmn



Selamat. Ya, selamat. Jika saja aku bisa datang di hari itu. Hari  yang selalu  kau impi-impikan semenjak lama , aku ingin datang. Melihatmu bahagia. Mengucap kata selamat padamu. Menggenggam tanganmu, dan ingin sekali kutatap mata itu untuk terakhir kalinya. Sorot mata yang selalu teduh. Selalu membuatku ingin menangis ketika menatapmu.  Apa lagi yang kita tunggu, Nda? Bukankah pertanyaan itu selalu kau ulang-ulang?. Bahwa menikah memang bukan sesuatu yang rumit, tapi apa mau dikata jika memang perjalanan kita tidak berakhir pada satu muara.


Terimakasih.
Terimakasih sekali lagi. Untuk dua tahun yang telah kita lewati. Banyak orang yang mencibir kisah kita. Mempertanyakan kepastian hubungan kita, tetapi engkau selalu di sana. Bersamaku. Ya, jatuh cinta denganmu memang suatu anugerah.  Tak perlu orang lain tahu tentang apa yang sering kita sebut bahagia. Air mata yang sempat mengalir di mata kita, adalah bukti. Bahwa kita memang bahagia. Hingga akhirnya, realita kehidupan itu datang di hadapan mata. Selanjutnya, memang kita belum siap berada di sana. Di antara himpitan cerita suram  yang sering kita sengajakan untuk meletakkannya menjauh. Bahwa hidup tak melulu berbicara cinta. Masa depan, serta mimpi-mimpi yang selalu kita angkat dia setinggi gunung-gunung yang menjulang. Atau menyimpannya ke dalam almari besi yang kuncinya hanya aku dan kamu saja yang tahu.


Ah, sudahlah. Tak perlu kita bertanya-tanya lagi kenapa kok jadi begini. Bukankah yang hidup saja bisa mati. Apalagi dengan pertemuan? Jika pun perpisahan ini adalah jawaban dari doa-doa yang kita rapalkan, menerimanya adalah keputusan yang terbaik. Bukankah begitu?


Malam itu, aku melihat foto persiapan di pestamu. Kemudian foto selanjutnya adalah kamu bersamanya. Bersama wanita yang selama satu tahun ini telah datang mengisi harimu. Menggantikan posisiku di hatimu. Yang kemudian, wanita itu akan melukis pena yang berbeda pada kertas-kertas yang tersisa di hatimu, nanti. Dan mungkin saja, aku sempat salah melukis warna di sana. Ah, banyak orang mengira aku akan sakit. Banyak orang mengira aku akan terluka. Tetapi, apa buktinya. Tidak ada.  Ya, aku menjawabnya tidak ada. Setidaknya untuk saat itu.

Selamat Hidup Baru untukmu.
Sekali lagi selamat. Semoga dia memang wanita yang tepat untukmu. Untuk masa depanmu, dan kebahagiaanmu. Seperti mimpi-mimpi yang sempat kau bisikkan padaku, ketika itu.


Kenedy Town.20.05.2013

Rabu, 15 Mei 2013

Bertemu Omar Regan


Foto: Serving Islam Team HK

Omar Regan adalah Aktor Amerika, Komedian, Direktor yang dibesarkan di Detroid , Michigan. Dia memulai awal karirnya dengan menulis syair lagu sekitar usia 9 tahun. Kemudian pada bulan November 1999, Regan mulai melompat di atas panggung hiburan sebagai stand-up comedy di salah satu Klub local di kawasan Detroid. Menggeluti dunia komedi dengan segala seluk beluk dan perjuangan yang tidak mudah, hingga akhirnya Regan menyadari bahwa dunia acting adalah bagian yang tak bisa lepas dari hidupnya.
Setelah bergelut dengan lakon komedi lokalnya, Omar Regan meninggalkan Detroit untuk kemudian hijrah ke Hollywood. Pada tahun 2001, Regan mendapat tawaran sebagai pemeran pengganti Chrish Tucker dalam filmnya Rush Our 2. 

 Melanjutkan perjalanannya, menginjak tahun 2007, Regan mendapatkan undangan untuk melaksanakan ibadah Haji bersama dengan beberapa artis muslim lainnya. Setelah perjalanan ibadah Haji itulah, kemudian Regan mengganti alih gaya komedinya; yang semula hanya ingin membuat orang lain tertawa dan bahagia, hingga kemudian dia ingin melakukan hal yang lebih. Sesuatu yang lebih mempunyai manfaat.


Tak ada niat baik yang jalannya akan dipersulit, sesuai janji-Nya, hingga inspirasi itu datang menghampiri. Memulai kembali menulis, tetapi kini dengan format yang berbeda; ia menulis tentang beberapa materi pendidikan tentang pengarahanhidup secara  islam yang dapat dibaca dari segala usia. Perjalanan hidup yang terus bergulir, membawa karirnya kemudian bergabung dengan beberapa comedian muslim lainnya, hingga kemudian mereka lebih dikenal di kalayak dengan sebutan; comedian halal.  

Pada tahun 2008, Regan berkesempatan mendatangi kembali kota suci Mekah untuk melaksanakan ibadah Haji. Bertepatan saat itu, dia di wawancarai oleh TV Al-Jazeera, dan menjadi awal dari langkah karirnya di comedian halal. Setelah video tersebut di upload, jutaan viewer membludak dengan cepat  dari para penggemarnya di Youtube yang tersebar di beberapa negara. Semenjak itulah, dia mulai diundang untuk berbicara dan tampil di berbagai konvensi baik lokal maupun internasional, memberikan motivasi kepada kaum muda.


Dan akhirnya, setelah selama ini hanya bisa menjadi bagian dari jutaan fansnya yang dapat menikmati aksi kocaknya dari Youtube, kesempatan itu datang juga. Hehehe, saya sangat senang ketika itu.  #eh wajar kali yaaa, saya kan ngefans sama gaya kocaknya, tidak lebih kok :P

Sabtu sore, setelah kedatangannya di Hong Kong, Regan sempat mengupload salah satu ucapan selamat datangnya, dan begitu excitednya dia dengan perjalanannya di Hong Kong ini. Kemudian, saya sebagai followersnya, juga sempat komentar di foto yang dia upload,  welcome Hong Kong Brother Omar! tetapi kemudian tak ada balasan atau mention darinya. #sedikit kecewa siih!


Besoknya, pada Convention International; yang merupakan acara tahunan yang digelar oleh Serving Islam Team Hong Kong dan juga ada Omar Regan menjadi salah satu pembicarannya, saya tidak meninggalkan kesempatan itu. Sangat menikmati gaya kocaknya, dan ternyata tak beda jauh dengan apa yang selama ini saya sering tonton dari Youtube. Hingga akhirnya break shalat Zduhur datang, banyak orang berkerumun minta foto bersamannya. Tetapi saya hanya bisa menatapnya dari jarak yang lumayan dekat. Hehehe bukannya apa, saya takut berdesakkan dengan beberapa lelaki yang tubuhnya gede-gede seperti tiang listrik itu loooh cyiiiiiin J

Tapi kalau yang ini sihh, saya lebih senang menyebutnya keberuntungan kali ya. Atas saran seorang teman yang kebetulan menjadi panitia acara,  saya dan beberapa teman dari Indonesia mendapatkan kesempatan berfoto tanpa harus berdesakan dan antri lagi. Alhamdulillah, tidak ada kebahagiaan dari seorang penggemar selain bertemu orang yang digemari #eeeeh, kok jadi meloow gini siiih cyiiiin J


“Assalamualaikum brother Regan.”
“ Walaikumsalam warrahmatullah, aaahhhha, I know you. I remember you.” Dengan gayanya yang humble, dan bersahabat layaknya kawan lama yang berjumpa kembali, dan  tanpa pernah  saya kira, ternyata komentar saya semalam di salah satu postingan foto di Instagram mendapatkan  perhatiannya. #senangnyaaa saya.


“MasyaAllah, are you guys from Indonesia.” Dan perbincangan kami dalam beberapa hitungan menit kemudian  mengalir, membuat kami seakan kawan yang sangat dekat. Disaat saya nyeletuk kenapa akun saya di Instagram kok tidak di folback dia hanya menjawab santai; I will. Waktu shalat zduhur akhirnya mengakhiri perbincangan kami. Malamnya, setelah acara selesai, hape saya bergetar. Mentioned dari akun Intagram saya mengirimkan kabar gembira. Ehhh, cyiiin. Abang Omar Regan akhirnya Folback akun Instagram saya sesuai apa yang dia bilang. #weddduuuh biasa aja kaliii yaaaa. Kagak usah segitunyaaa kegirangan, la wong dia juga manusia biasa juga. Weduuuh, curhatnya berkepanjangan cyiiiin. Intinya siiih malam itu, saya tidur dengan perasaan nyaman dan tenang. Terimakasih Allah. What a wonderfull life! Selalamat tidur cyiiiiin J


Akhirnya, ketemu juga.





Majalah Iqro sampai juga di tangan Brother Omar Regan!


Kenedy Town. 16 May 2013.
Ani Ramdhan



Berbagi Bersama Mualaf Filippina





Dijembatani oleh Serving Islam Team Hong Kong, Dompet Dhuafa Hong Kong (DD-HK),  turut berbagi dengan menyerahkan Buku tuntunan belajar mengaji Iqro dengan para Mualaf dari Filippina yang berada di Hong Kong.  Ahad (10/3), acara yang digelar di Stanley itu dirangkai dengan suasana yang santai serta kekeluargaan. Acara out door yang merupakan rangkarain rutin bulanan dari kelas Serving Islam Team HK tersebut di hadiri oleh para murid yang sebagian besar Mualaf.  Tidak hanya dari Filippina saja, tetapi  mereka juga berasal  dari India, Mesir, Pakistan, Afrika, dan juga Arab.



“ Thank you so  much. What wonderful blessings of Allah. May Allah grant us all what is best for us in this life and hereafter!" Disampaikan dengan rasa haru oleh seorang Mualaf, setelah penerimaan beberapa exlempar Buku tuntunan mengaji Iqro.
Memasuki waktu dzuhur, kemudian acara berpusat menuju Masjid.  Karena Masjid Stanley  berada di lingkungan dalam Penjara Stanley, jadi tidak semua orang dapat masuk serta mengakses tempat ini secara bebas.  Hanya orang-orang tertentu yang sudah mempunyai izin yang dapat masuk ke lingkungan Masjid. Suasana Masjid yang bersih dan tenang semakin menambah hikmad para jamaah untuk melaksanakan solat dzuhur berjamaah. Setelah melaksanakan solat  dzuhur berjamaah, acara berlanjut dengan bimbingan gerakan solat lima waktu yang dipimpin Brother Wael Ibrahim dari Serving Islam Team Hong Kong.



Antusias yang luar biasa nampak dari beberapa Mualaf. Penjelasan tentang solat tidak hanya melalui teori saja, namun langsung dilakukan dengan melakukan praktek bersama. Dimulai dari posisi disaat kita berdiri diantara  jamaah, berlanjut dengan keselarasan posisi barisan atau shaf. Kemudian di awali dengan  niat, takbiratul ihrom, gerakan ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, serta posisi yang benar menurut Islam ketika kita melakukan pergerakan posisi dari sujud ke tahiyat akhir.  Hingga berakhir dengan gerakan  salam.


 Setelah melaksanakan praktek solat, kemudian sesi tanya jawab pun tak luput dari antusias para Mualaf.  Berbagai hal yang masih belum dimengerti benar, ditanyakan oleh mereka dengan rasa ingin tahu yang luar biasa.  Acara ditutup dengan doa serta ramah tamah sebentar. Keindahan silaturahmi dalam Islam sangat nampak terasa. Tidak mengenal kulit, bahasa, serta asal muasal kebudayaan yang sangat jauh berbeda.  Mereka bersatu dengan keselarasan damai tanpa membeda. Semua seakan sirna dengan satu kata,  yakni Islam.