Kamis, 11 Agustus 2011

Pada Luka Yang Tersayat


Biarkanlah detak jantungku membeku
Seperti penat yang mulai berkarat
Bukankah kita pernah melukiskan sihir hujan malam-malam
dan kau menari dengan irama penabuh mimpi
Pada lorong-lorong yang tak mengenal dimensi

Seperti rapalan doa-doa pada jemari lapuk
Yang gemulainya terus mengembara sampai ujung menara
Menjulang ke awan seperti anak-anak tangga yang kita tata
Mengelana pada teduh jiwa
Walau ruh tanpa raga

Jika ada riwayat yang menerangkan kegelisahan
Mungkin akan aku titipkan kegundahan
Yang menyisakan sesak hasrat nafas kehidupan
Tanpa pilihan…
Seperti jiwa-jiwa yang terpenjara pada penantian

Segalanya kemudian menjadi temaram
Ketika senja direbut malam
Dan hampir-hampir gelap kembali menyergap luka
Pada cinta dan buas yang mengusir lerai lara
Aku berdiri di antara limbung kecewa
Meski gulana kadang bukan luka
13124822701827665270

Luka menyuruh kita dewasa
Ani Ramadhanie 050811-02.16am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar