Kamis, 11 Agustus 2011

Adakah Waktu Tersisa


Ya Rahmaan…
Duka ini yang memanggil hatiku untuk-Mu
Gemerlap ini pula yang buatku nestapa di hadap-Mu
Ia membungkamku dengan beribu alasan tanpa jawab
Dinding kesombongan telah merajai qolbuku

Berkali aku berpaling dari-Mu
Berkali pula  aku mengkufuri nikmat-Mu
Adakah detikku masih bisa untuk merengkuh cinta-Mu?


Ya Rahiim…
Kemana saja diriku selama ini?
Kemana saja waktu berlaluku tanpa percikkan kasih yang hakiki
Terlupa aku pada-Mu
Hingga  cinta-Mu bergemuruh lagi


Ya Rabbi…
Rengkuhlah aku kembali dengan kasih-Mu
Belai manja hatiku dengan kuasa-Mu

Usir kesombongan hati yang merajai diri ini
Berilah nafas lebih panjang agar aku bisa gantikan waktu yang tertinggal
Munculkan bayangan ketakutan agar berkurang kemunafikan
Aku hamba-Mu yang ingin kembali






30 Juli 2010-21.36

Pada Luka Yang Tersayat


Biarkanlah detak jantungku membeku
Seperti penat yang mulai berkarat
Bukankah kita pernah melukiskan sihir hujan malam-malam
dan kau menari dengan irama penabuh mimpi
Pada lorong-lorong yang tak mengenal dimensi

Seperti rapalan doa-doa pada jemari lapuk
Yang gemulainya terus mengembara sampai ujung menara
Menjulang ke awan seperti anak-anak tangga yang kita tata
Mengelana pada teduh jiwa
Walau ruh tanpa raga

Jika ada riwayat yang menerangkan kegelisahan
Mungkin akan aku titipkan kegundahan
Yang menyisakan sesak hasrat nafas kehidupan
Tanpa pilihan…
Seperti jiwa-jiwa yang terpenjara pada penantian

Segalanya kemudian menjadi temaram
Ketika senja direbut malam
Dan hampir-hampir gelap kembali menyergap luka
Pada cinta dan buas yang mengusir lerai lara
Aku berdiri di antara limbung kecewa
Meski gulana kadang bukan luka
13124822701827665270

Luka menyuruh kita dewasa
Ani Ramadhanie 050811-02.16am